Selasa, 22 Januari 2013

Gangguan Kelebihan dan Kekurangan Hormon


HORMON mengontrol sejumlah fungsi esensial tubuh, termasuk aktivitas kimia sel-sel, pertumbuhan, keseimbangan garam dan cairan, perkembangan seksual, dan respon terhadap penyakit dan stres.

Kelenjar endokrin (kelenjar dari sistem endokrin yang mengeluarkan hormon langsung ke dalam darah) utama adalah kelenjar hipotalamus, kelenjar pituitari, kelenjar tiroid, kelenjar adrenal (ginjal), ovarium dan plasenta pada perempuan hamil.

Gangguan kelenjar endokrin mempunyai efek luas di seluruh tubuh. Gangguan fungsi kelenjar memengaruhi semua bagian tubuh yang distimulasi dan dikontrol oleh hormon-hormon yang dikeluarkan kelenjar tersebut.

Berikut beberapa gejala penyakit akibat kekurangan atau kelebihan hormon yang diproduksi kelenjar endokrin:

Hormon pertumbuhan (growth hormone)


Terlalu sedikit. Gangguan ini ditandai dengan gagalnya pertumbuhan, yang seringkali dikaitkan dengan kegagalan kematangan seksual.

Penanganan: Gangguan ini bisa diobati dengan pemberian hormon pertumbuhan (dalam jumlah yang sangat sedikit).

Terlalu banyak. Terlalu banyak hormon pertumbuhan memicu pertumbuhan berlebih. Pada anak, hal ini bisa menyebab anggota tubuh (seperti tangan) tumbuh terlalu panjang. Pada orang dewasa, hal ini bisa menyebabkan pertumbuhan berlebih pada tulang tengkorak, tangan, kaki, pembesaran laring, penebalan kulit dan suara yang kedengaran semakin dalam.

Penanganan: kondisi ini bisa diatasi dengan radioterapi atau pengangkatan sebagian dari kelenjar.

Prolaktin


Terlalu banyak. Terlalu banyak prolaktin bisa menghentikan siklus menstruasi, membuat payudara menghasilkan susu dan menjadi lembek, serta memicu ketidaksuburan.

Penanganan: Kondisi ini biasanya diatasi dengan penggunaan tablet untuk mengurangi produksi prolaktin.

Hormon antidiuretik (anti-diuretic hormone)

Terlalu sedikit. Terlalu sedikit jenis hormon ini akan membuat ginjal gagal merespon hormon tersebut. Akibatnya produksi air seni yang tidak diencerkan semakin banyak (diabetes insipidus).

Penanganan: Pasien biasanya diatasi dengan pemberian hormon sintetis dalam bentuk nasal spray (semprot hidung). Hormon selanjutnya akan diserap ke dalam darah.

Hormon tiroksin

Terlalu banyak.
Terlalu banyak tiroksin ditandai dengan penurunan berat badan, penambahan selera makan, panas tubuh berlebih, penghentian menstruasi pada perempuan.

Penanganan:
Gangguan ini bisa ditangani dengan obat-obat antitiroid, yodium radioaktif melalui mulut untuk menghancurkan sel-sel yang memproduksi tiroksin berlebih, serta operasi untuk mengangkat bagian kelenjar.

Terlalu sedikit. Gangguan ini ditandai dengan penurunan selera tetapi diikuti dengan berat badan berlebih dan pembengkakan tubuh, keletihan, serta konstipasi. Pada bayi, gangguan ini bisa memicu kretinisme (kegagalan pertumbuhan fisik dan perkembangan mental).

Penanganan: Penggantian hormon yang hilang dengan dosis yang dikontrol sesuai keperluan. Bayi yang baru lahir perlu menjalani screening. Dengan begitu, gangguan jni bisa dideteksi dan ditangani sejak dini.

Parathormone

Terlalu banyak. Gangguan ini ditandai dengan pengeluaran air seni dalam jumlah besar, gangguan pencernaan, batu ginjal, perasaan tidak enak badan.

Penanganan: pengangkatan tumor.

Terlalu sedikit. Gangguan ini ditandai dengan kejang otot, kejang, keletihan, dan gangguan mental.

Penanganan: Pemberian tablet vitamin D yang meniru aksi hormon yang hilang.


Adrenalin

Terlalu banyak. Gangguan ini ditandai dengan serangkaian jantung berdebar, perasaan takut, peningkatan tekanan darah, denyut nadi yang cepat. Hal ini akan memicu peningkatan tekanan darah permanen dan wajah menjadi pucat.

Penanganan: pengangkatan tumor yang memicu produksi adrenalin berlebih.

Insulin

Terlalu sedikit. Gangguan ini ditandai dengan gula darah tinggi. Kondisi ini bisa memicu penurunan berat badan, perasaan haus dan pengeluaran air seni dalam jumlah besar.

Penanganan: Diet dengan cara mengurangi jumlah asupan gula merupakan langkah dasar mengatasi gangguan ini. Selain itu bisa dibantu dengan suplemen tablet antidiabetes atau suntikan insulin.

Hormon seks laki-laki

Terlalu sedikit. Gangguan ini ditandai dengan gangguan pertumbuhan dan perkembangan seksual. Pada orang dewasa ditandai dengan impotensi atau ketidaksuburan.

Penanganan. Penggantian hormon yang hilang dengan suntikan setiap bulan.

Hormon seks perempuan

Terlalu sedikit. Gangguan ini ditandai dengan gangguan pertumbuhan dan perkembangan seksual serta tidak munculnya siklus menstruasi. Di usia selanjutnya, gangguan ini bisa menyebabkan menopause (karena kurangnya kadar hormon). 


Sumber : http://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/index.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar